Success Story Ibu Indri Naniek
New GOLD AGENCY
Perkenalkan nama saya Indri Naniek.
Saya lahir di kota kecil wonosobo Jawa Tengah.
Saya sangat bersyukur karena saya lahir, tumbuh dan dibesarkan dari keluarga ekonomi kurang mampu.
Karena keadaan inilah yang membuat saya memiliki alasan kuat dan punya daya juang lebih untuk merubah kehidupan.
Saya anak ke 2 dari 4 bersaudara.
Ayah bekerja sebagai pedagang ayam di pasar dan ibu membantu ekonomi keluarga dengan menjual ayam potong secara keliling.
Semenjak usia 7 tahun.. saya sudah terbiasa bangun jam 3 pagi untuk membantu orang tua memotong dan membersihkan ayam-ayam potong tersebut.
Sembari berangkat ke sekolah, saya ikut ibu keliling untuk menjajakan ayam potong dari rumah ke rumah. Ibu menggendong adik yang saat itu masih bayi, di tangan kanannya beliau menjinjing keranjang berisi ayam dan di tangan kirinya beliau menuntun saya di setiap jalan.
Saat kecil saya memiliki impian sederhana yang tidak bisa saya lupakan sampai sekarang, yang kini apabila saya terkenang, tanpa sadar saya teteskan air mata.
1. saya ingin memiliki sepatu pantofel, sepatu layaknya dipake seorang anak perempuan.
Karena pada saat itu saya hanya bisa gunakan sepatu bekas kakak laki-laki saya, yang harus ibu sumpal dengan kertas yang digulung-gulung karena sepatu tersebut kebesaran ketika saya pakai.
2. Saya selalu inginkan bekal sekolah berupa roti tawar bukan gethuk singkong, yang setiap kali saya makan gethuk bulat tersebut bercerai berai dan membuat kotor lantai sekolah.
Pengalaman memprihatinkan tersebut membuat saya semenjak kecil bertekad kuat untuk merubah nasib.
Saya ingin menjadi orang yang benar-benar berhasil, bisa membanggakan orang tua dan bisa merubah keadaan ekonomi keluarga menjadi lebih baik. Sehingga saya memutuskan untuk kuliah, akhirnya saya merantau dan hidup sebagai anak kos di Yogyakarta.
Untuk meringankan beban biaya kuliah tersebut saya mengambil pekerjaan sebagai SPG (ales Promotion Girls) untuk mempromosikan Susu merk Dancow susu Formula bayi di swalayan dan mall-mall yang pada saat itu saya harus gunakan kostum boneka untuk menarik perhatian bunda-bunda dan anak-anak kecil sehinga mau membeli produk yang saya tawarkan.
Pada saat itu saya di beri upah Rp 10 ribu per hari.
Karena terasa sulit memenuhi kebutuhan makan 3× sehari pada saat kos, seringkali saya putuskan untuk berpuasa, kepentingan bukan sekedar ibadah namun agar irit sehingga bisa makan di sore hari saja ketika berbuka.
Setelah saya lulus kuliah dari kejuruan farmasi. Alhamdulillah saya langsung mendapatkan pekerjaan di terima sebuah perusahaan farmasi terkemuka
di Indonesia (PT. Kalbe Farma). Setelah diangkat sebagai karyawan tetap saya akhirnya memutuskan untuk menikah.
Karena saya ingin benar-benar sukses, saya bekerja dengan sangat tekun, keras dan loyal terhadap perusahaan tersebut. Di tahun ke 7 masa kerja, saya mendapatkan promosi jabatan sebagai supervisor hingga sampai level manager pun diamanahkan ke saya.
Pergi pagi pulang malam, menjadi rutinitas saya sehari hari.
Sehingga anak mulai umur 3 bulan sudah harus di asuh oleh asisten rumah tangga / pembantu.
Sampai pada akhirnya anak harus saya titipkan ke orang tua di Jawa karena belum mendapatkan pembantu yang amanah.
Semakin tinggi jabatan, semakin besar penghasilan tentu semakin besar pula tanggung jawab, dan ternyata semakin saya tidak memiliki banyak waktu untuk keluarga. Saya mulai membayangkan masa depan saya yang tak terlihat bagus khususnya tidak memiliki waktu untuk keluarga.
Ingin sekali saya berhenti kerja, namun apabila saya memutuskan untuk berhenti bekerja, saat itu yang saya pikirkan adalah saya tidak bisa lagi bantu orang tua di kampung yang masih membutuhkan support secara ekonomi, karena masih dibutuhkan biaya pengobatan dan kontrol ayah yang terkena serangan stroke.
Disaat saya sedang membutuhkan sebuah solusi, Allah menjawab doa saya, akhir bulan November 2015 saya bertemu dengan Pak Budiaji dan beliau mengenalkan bisnis 3i ini kepada saya.
Saya tidak terlalu banyak mikir dan saya langsung putuskan untuk join.
Di awal membangun bisnis 3i-Networks, saya banyak belajar dari beliau, saya selalu mencoba ikuti arahan-arahan dari beliau.
Pada akhirnya saya putuskan untuk fullheart dan fulltime di bisnis 3i-Networks.
Bukan karena saya tidak bersyukur di perusahaan sebelumnya namun ini adalah peluang dan solusi dan merupakan kesempatan seumur hidup untuk memiliki kebebasan waktu dan finansial.
Untuk mengejar percepatan income di 3i-Networks effort kerja di perusahaan sebelumnya, saya pindahkan ke 3i-Networks.
Kami selalu di arahkan oleh Pak Budiaji untuk bangun percepataan di awal.
Saya ingat sekali saat mengawali merintis bisnis 3i-Networks ini, saya sering kali mengajak serta anak saya yang saat itu usia masih 7 tahun, saya terpaksa mengajaknya karena dia sendirian di rumah, suami pulang kerja malam dan kami tidak memiliki pembantu lagi setelah saya putuskan resign dari perusahaan.
Dengan terkantuk-kantuk dia menyenderkan kepalanya di bahu saya, ketika saya harus perbantukan mitra presentasi saat home sharing.
Berkat bimbingan dan arahan dari Pak Budiaji dan kerjasama team yang luar biasa, dalam waktu 2 bulan saya berhasil tembus posisi Bronze Agency.
Namun sayangnya, di bulan ke tiga, team C = team terbesar saya saat itu, tiba-tibe rem mendadak. Yang tadinya aktif menjalankan 3i-Networks tiba-tiba hanya sebagai penabung saja.
Ternyata team C mendapat Surat Peringatan (SP) dari kantor karena mengambil pekerjaan sampingan di 3i-Networks.
Sehingga yang bisa saya lakukan sementara adalah bangun dan kuatkan pondasi di 2 team.
Sehingga saya cukup lama bertahan di posisi Bronze Agency.
Dalam membangun bisnis networks ini kerap kali saya mengalami penolakan, diremehkan dan di pandang sebelah mata.
Namun saya mencoba menguatkan diri. Saya mencoba memaafkan mereka yang meremehkan dan menolak saya, karena mereka tidak tahu apa yang mereka tolak.
Namun yang paling penting buat saya adalah saya tahu apa yang saya tawarkan, sehingga saya tidak mudah mundur ke belakang.
Tetap kuatkan impian dan tetap menjalin hubungan yang baik dengan orang-orang yang meremehkan dan menolak 3i sebelumnya.
Hingga pada akhirnya orang-orang yang awalnya menolak mulai menghubungi kembali karena mereka membutuhkan solusi.
Teman-teman yang semula sempat tidak aktif di 3i-Networks pun karena mendapat SP (Surat Peringatan dari perusahaan) justru kini mengambil keputusan resign dari perusahaan tersebut dan lebih memilih fokus di 3i-Networks sebagai solusi.
Alhamdulillah berkat bimbingan, support, motivasi dari para leader dan kerjasama yang baik dengan team, dalam kurun waktu 1,5 tahun berhasil mencapai Silver Agency, dan kini dalam kurun waktu 1 tahun 10 bulan tembus posisi Gold Agency.
Saya sangat bersyukur kepada Allah, Allah telah kabulkan doa saya, mengijinkan saya menjadi seorang ibu rumah tangga yang tetap memiliki penghasilan.
Kini kehidupan saya lebih baik, karena saya bisa memiliki waktu yang lebih untuk anak dan suami tercinta.
Proses perjuangan tak lepas dari dukungan keluarga tercinta.
Special thanks untuk suami tercinta yang mendukung, mensupport dan senantiasa memberikan ketenangan saat alami ujian-ujian yang berat di bisnis 3i-Networks ini.
Special thanks untuk anak laki-laki tercinta sebagai tombol motivasi yang senantiasa menjadi anak sholeh dan berprestasi.
Saya sangat bersyukur dan bersemangat sekali bergabung 3i-Networks, suatu pekerjaan yang mulia dapat membantu setiap orang untuk merubah hidup menjadi lebih baik dan sejahtera.
Perjuangan masih belum selesai.
Masih terus berproses menuju sukses.
Masih terus belajar dari TOP Leader under Vision.
Mari selesaikan apa yang sudah kita mulai dan senantiasa perkuat usaha kita dengan doa.
See You At The TOP.
Salam sukses bersama
*Indri Naniek Gold Agency*