Tampilkan postingan dengan label media sosial. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label media sosial. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 23 September 2017

Pekalah Terhadap Perubahan Zaman

Dunia telah berubah.

Laporan dari Price Waterhouse Coopers (PWC) mengungkapkan bahwa sebagian besar harta dari keluarga terkaya di dunia selama 20 tahun terus menurun dalam beberapa dekade terakhir.

Lebih dari setengah atau sebesar 56 persen orang dengan kekayaan lebih dari US$ 1 miliar pada tahun 1995 tidak lagi memiliki kekayaan yang sama pada 2014. Demikian pula pada 2017. Ya, menurun.

Dilansir dari Bloomberg, dari 289 milarder pada 1995, hanya 126 dari mereka yang berhasil mempertahankan tahtanya di grup miliarder. Perhatikan ini baik-baik. Yang kaya-raya saja bisa jatuh, apalagi kita yang belum kaya-kaya banget.

Betul sekali. Dunia telah berubah. Salah satunya, dominasi internet, termasuklah di dalamnya media sosial. Tercatat 87,4 persen netizen mengakses internet untuk menggunakan jejaring sosial. Kemudian disusul 68,7 persen untuk mencari informasi.

Selain internet, apa lagi? Cara pandang masyarakat terhadap uang. Orang zaman sekarang sudah tidak percaya lagi pada kekuatan menabung. Alih-alih menabung, mereka lebih percaya pada kekuatan berinvestasi.

Terus? Entrepreneur barrier. Hambatan (barrier) untuk menjadi pengusaha semakin hari semakin kecil. Tanpa harus produksi sendiri, tetap saja orang-orang bisa berbisnis. Modal besar? Tidak harus. Toko fisik? Tidak harus. Demikianlah, hambatannya semakin hari semakin kecil.

Dampaknya mulai terasa. Beberapa retail besar mulai menutup sebagian gerainya. Koran tua seperti Sinar Harapan sudah tutup usia. Nah, sekiranya kita tidak peka terhadap perubahan, bukan mustahil kalau akhirnya kita ditelan zaman. Hati-hati.

Seorang entrepreneur sejati harus peka terhadap perubahan. Sekian dari saya.

Populer